KORAN LEZAT?
Begitu kita baca hingga selesai, biasanya, koran langsung ditumpuk dan kalau sudah banyak dijual kiloan, Benar tidak??Namun, ide awak redaksi Metro, sebuah koran yang terbit di Inggris, dan sejumlah ahli makanan benar-benar menumbangkan teori itu.
Mungkin terinspirasi Willy Wonka, tokoh dalam film Chocolate Factory, yang membuat segala sesuatu di sekitar kita bisa dimakan, mereka menciptakan bentuk koran Metro yang bisa dimakan juga.Heston Blumenthal, si ilmuwan kuliner, punya peran besar dalam mewujudkan ide unik ini. “Koran yang bisa dimakan ini sedikit banyak merupakan obsesi saya,” katanya.
Bagaimana dengan rasanya ya? Para relawan sudah mencabik-cabik koran itu dengan gigi mereka dan menelannya. Mereka pun menganggukkan kepala dan menilai koran itu lezat.
Dengan ide gila itu ( emang sebenarnya teknologi itu muncul dari pikiran-pikiran gila yang kadang mengundang gelak tawa) tidak hanya dibutuhkan keahlian yang cerdas dalam editingnya , tetapi juga pengolahan adonan yang cermat pula. Adonan itu sendiri terdiri atas tepung maizena, minyak sayur, permen arab, air dan asam sitrat yang dimasak hingga menjadi pasta liat dan dibentuk menjadi lembaran.
Pasta itu kemudian ditaburkan ke lembaran tipis itu melalui kasa sutra yang diatur sedemikian rupa menjadi judul, foto dan artikel.
Proses pencetakannya membutuhkan beberapa jam. Beberapa detik dibutuhkan untuk mencetak koran lezat ini. Untuk mengeringkannya butuh waktu sedikit lama. Untuk polesan terakhir, koran itu diberi aroma vanila yang baunya lembut.
TERTUA DAN TETAP BERTAHAN
Gambar diatas adalah surat kabar tertua yang masih dicetak hingga saat ini.. waah,, langgeng ya. Itu menandakan akan kesuksesan dan kosistensi dari penerbit surat kabar itu. Surat kabar ini pada awalnya diterbitkan dua mingguan, kemudian beralih ke tiga mingguan, bulanan dan pada akhirnya saat ini diterbitkan mingguan(satu minggu sekali).